yulierisusanti

Just another WordPress.com site

Cara mudah menghafal Al-Qur’an

Kaidah pertama : Ikhlas

Kaidah ini merupakan kaidah terpenting dalam pembahasan ini. Hal ini dikarenakan jika manusia melakukan suatu amal tanpa mengharap ridha Alla ‘Azza wa Jalla dengan amalan itu, sesungguhnya amalan itu gugur dengan sendirinya.

Berwaspadalah! Jangan Anda mengharapkan sebuah kedudukan dengan Al-Quran, atau posisi yang tinggi diatas manusia, atau agar anda dinagkat menjadi imam shalat, atau supaya disebut oleh manusia sebagai seorang qari, atau untuk memperoleh harta benda dan hal-hal duniawi lainnya.

Imam Muslim, An-Nasa’i dan Ahmad Rahimahumallah meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah yang di dalamnya diterangkan tentang bahaya mengamalkan kebaikan dengan tujuan memperoleh keridhaan allah ‘Azza wa Jalla. Abu Hurairah mengatakan, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhya orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seorang yag mati syahid. Ia didatangkan, lalu (Allah) menyebutkan aneka kenikmatan surga-Nya kepada orang itu. Orang itu pun mengetahuinya. Kemudian allah berkata, ‘Apa yang kamu kerjakan untuk mendapat nikmat-nikmat itu?’ orang itu menjawab, ‘Aku telah berperang di jalan-Mu hingga aku mati sahid.’ Allah berkata, ‘Kamu berdusta! Sesungguhnya kamu berperang agar dijuluki seorang pemberani; dan engkau telah mendapatkannya. ‘ lalu diseretlah dia dengan wajah tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka.

Dan seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkan serta membaca Al-Qur’an. Ia pun didatangkan, lalu (Allah) menyebutkan aneka kenikmatan surga-Nya kepada orang itu. Orang itu pun mengetahuinya. Kemudian Allah berkata, ‘apa yang telah kamu kerjakan untuk mendapatkan nikmat-nikmat itu?’ Orang itu menjawab, ‘Aku telah mempelajari ilmu serta mengajarkannya, dan aku membaca Al-Qur’an karena-Mu.’ Allah berkata, ‘Kamu berdusta! Kamu mempelajari ilmu supaya kamu dijuluki seorang alim, dan kamu membaca Al-Qur’an agar disebut qari; dan kamu telah mendapatkannya.’ Lalu diseretlah dia dengan wajah tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka.

Dan seseorangyang allah beri keleluasaan hidup, dan dianugrahi berbagai jenis harta semuanya. Ia pun didatangkan, lalu (Allah) Menyebutkan aneka kenikmatan surga-Nya kepada orang itu.orang itu pun mengetahuinya. Kemudian allah berkata, ‘Apa yang telahkamu kerjakan utuk mendapatkan nikmat-nikmat itu?’ orang itu menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan suatu jalan pun yang engkau inginkan untuk diberi infak (Dibiayai) kecuali aku selalu berinfak di jalan itu demi Engkau.’ Allah berkata, ‘Kamu berdusta! Kamu melakukan itu supaya kamu dijulluki seorang dermawan; dan engkau telah mendapatkannya.’ Lalu di seretlah dia dengan wajah tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka.”

Sesutu yang mudah saja bagi Allah bila yang pertama kali mengecap siksa neraka Jahannam adalah seorang pembunuh, pezina, atau peminum khamr. Setiap kali keikhlasan kita bertambah, akan bertambah pula pahala kita di sisi Allah Ta’ala. Begitu pula semakin kita memperbanyak niat-niat yang baik, maka semakin banyak pula kita pahala kita di sisi allah SWT.

 

 

Kaidah Kedua : Tekad yang Kuat

perkara menghafal Al-Quran adalah perkara yang besar, yang tidak akan mampu dilakukan kecuali oleh orang-orang yang memiliki tekad yang kuat (Ulul Azmi). secara mudahnya, mereka adalah orang-orang yang jujur dalam bertekad. karena itulah disebut “Ulul ‘Azmi” yaitu orang yang semangat dalam mewujudkan apa yang ia niatkan dan bersegera melakukannya sekuat kemampuan.

Kaidah ketiga : Paham akan Keutamaan Menghafal Al-Qur’an

Sesungguhnya orang yang telah memahami nilai suatu perkara akan berkorban untuk mendapatkannya. Manusia, biasanya mau mencurahkan segenap kekuatan untuk meraih pekerjaan-pekerjaan duniawi tertentu, karena mereka paham akan nilai pekerjaan tersebut serta melimpahnya keuntungan materi di balik pekerjaan itu.

 

Kaidah Keempat : Mengamalkan Ayat-ayat Al-Quran yang Dihafalnya

Kaidah ini juga merupakan kaidah yang amat penting secara mutlak. Anas bin Malik Radhiallahuanhu berkata,

“berapa banyak orang yang membaca al-quran sedangkan Al-Qur’an mengutuknya.”

Mengapa Al-Quran mengutuk orang yang membacanya ? Karena ia membaca ayat-ayatnya dan menghafalnya, namun tidak mengamalkannya.

 

Kaidah kelima : Meninggalkan kemaksiatan

Hati yang larut dalam kecintaan terhadap maksiat tidak mungkin memiliki perhatian terhadap Al-Qur’an. Setiap kali seorang hamba berbuat dosa, setiap kali itu pula hatinya terbawa pengaruh, setiap itu pula kemampuannya menghafal kitabullah akan melemah.

 

Kaidah keenam : Berdo’a kepada Allah

Sebuah metode yang tidak akan mengecewakan seorang muslim selamanya; dialah berdo’a kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan ikhlas dan jujur.

 

Kaidah Ketujuh : Pemahaman yang Benar terhadap Kandungan Ayat yang Dihafalnya

Tidak ragu lagi, orang yang memahami makna ayat-ayat yang sedang dihafalnya akan membuat proses penghafalannya lebih mudah, apalagi ketika menghafal surat-surat yang mengandung banyak kisah atau ayat-ayat asbabun-nuzul (sebab-sebab turunnya) dikenal, begitu pula ayat-ayat yang mengandung hukum-hukum fiqhiyyah.

 

Kaidah kedelapan : Memperhatikan kaidah-kaidah tajwid

Membaguskan (tajwid) bacaan Al-Qur’an adalah perkara yang sangat penting bagi siapa saja yang membacanya. Tidak semua orang yang mengetahui bahasa Arab bisa membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang benar. Membaca Al-Qur’an memiliki kaidah-kaidah tertentu yang khusus digunakan untuk kitab Allah ‘Azza wa Jalla ini saja.

 

Kaidah kesembilan : Membaca Al-Qur’an secara rutin

Usahakanlah menamatkan bacaan Al-Qur’an minimal satu kali dalam sebulan. Jika mampu lebih dari itutentu lebih baik lagi. Kebanyakan para sahabat Nabi SAW biasa menamatkan Al-Qur’an dalam waktu satu minggu, sedangkan sebagian lain menamatkannya dalam 3 hari.

 

Kaidah kesepuluh : Menggunakan Ayat-ayat Al-Qur’an yang telah Dihafal di dalam shalat

Membiasakan membaca ayat-ayat yang telah dihafal pada waktu shalat sangat membantu menguatkan hafalan. Bacalah dalam shalat ayat-ayat yang dihhafal, serta ulangi sebagian ayat yang telah dihafal sebelumnya.

 

Tinggalkan komentar »